Sunday, August 10, 2014

Kekuatan otot punggung dan Tungkai


2.1.                  Tujuan
Dimana tujuan dari pengukuran ini adalah agar kita dapat mendefinisikan kekuatan otot tungkai dan otot punggung yang berkontraksi secara maksimal sehingga menghasilkan sejumlah tenaga/gaya/tegangan yang sesuai dengan table norma yang telah di tentukan.
2.2.                  Alat dan Fasilitas
Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot tungkai dan otot  punggung adalah Back-Leg dynamometer.
2.3.                  Fungsi Petugas
Fungsi petugas dalam pengkuran ini adalah:
2.3.1.      Memandu dalam pelaksanaan pengukuran
2.3.2.      Mencatat hasil dari pengukuran
2.4.                  Tata Cara Pengukuran dan Cara Pelaksanaanya
Dalam pengukuran ini kita penulis menggunakan satu alat yakni Back-Leg dynamometer, akan tetapi tata cara pengukuran sangat berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, antara lain:
2.4.1.      Back dynamometer
a.       Peserta tes melakukan pemanasan- peregangan
b.      Peserta tes berdiri di atas back-leg dynamometer.
c.       Tali rantai pada alat diatur sehinggga sesuai dengan posisi berdiri.
d.      Peserta tes memegang alat dengan posisi lengan lurus ke bawah, punggung membentuk sudut 120o dan pandangan ke depan.
e.       Alat ditarik ke atas dan ke belakang dengan menggunakan kekuatan otot punggung.
f.       Hasil yang tertera pada skala dicatat sebagai skor kekuatan otot punggung.
g.      Peserta tes melakukan pendinginan-perenggangan.
2.4.2.      Leg dynamometer
a.       Peserta tes melakukan pemanasan- peregangan
b.      Peerta tes berdiri di atas back-leg dynamometer.
c.       Tali rantai pada alat diatur sehingga sesuai dengan posisi lutut dibengkokan membentuk sudut 100o (setengah jongkok) denganpunggung tetap tegak lurus.
d.      Rantai diletakan di antara kedua tungkai, tangan memegang alat lurus ke bawah.
e.       Tangkai pegangan ditarik dengan menggunakan kekuatan otot tungkai tanpa bantuan otot lengan dan otot punggung. Arah tarikan ke atas.
f.       Hasil yang tertera pada skala dicatat sebagi skor kekuatan otot tungkai.
g.      Peserta tes melakukan pendinginan-peregangan.
2.5.                  Tabel Norma
Dalam penilaian dalam pengukuran otot tungkai dan otot punggung sudah ada table norma yang mengatur. Norma penilaiannya antara lain:
Back dynamometer

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Putra
>209
177-208
126-176
91-125
<91
Putri
>111
98-110
52-97
39-51
<39

Leg dynamometer

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Putra
>241
214-240
160-213
137-159
<137
Putri
>136
114-135
66-113
49-65
<49
Sumber: Vivian H.hayward PhD. Advenced fitness Assessment and Exercise Prescription, 3nd, ed, Human Kinetics, Mexico, 1998
2.6.                  Hasil Penilaian
Dalam penilaian kekuatan otot tungkai dan otot punggung penulis memakai tiga sempel, dan mendapat hasil sebagai berikut:
Nama Peraga
K. Otot
Dewa Nyoman Wiranata
Indra Suryawan
Putu Adi Wirakesuma
K. Otot Punggung
118
92
45
K. Otot Tungkai
111
59
60


Jadi kalau di sesuaikan dengan table norma diatas dapat di simpulkan sebagi berikut:
a.          Kekuatan Otot Punggung       :Kurang (Wirakesuma dam Suryawan)
Kurang Sekali (Wirakesuma dam Suryawan)
b.         Kekuatan Otot Tungkai          :Kekuatan Otot Tungkai semua peraga sangat

kurang sekali.

1 comment:

  1. Caesars Casino - Dr.MCD
    Caesars Palace. 대구광역 출장샵 The hotel-casino. Caesars 원주 출장안마 Palace 광명 출장안마 · The Caesars Palace · Las 밀양 출장샵 Vegas Hilton · The Venetian Resort and Casino. · The 오산 출장마사지 Palazzo.

    ReplyDelete