Monday, August 11, 2014

Selamat malam semuanya J
Posting saya kali ini akan membahas tentang dampak bahaya dari overtraning atau sering disebut dengan olahraga berlebihan.
Saya yakin sebagian orang belum tau apa dampak dari overtraning dan kenapa overtraning itu bisa memperpendek umur kita, oke tampa basa basi lagi kita langsung ajah ke materinya :D


Overtraining merupakan kondisi dimana tubuh mengalami akumulasi stress akibat terlalu keras berlatih melebihi kemampuannya. Tubuh kemudian justru mengalami penurunan setelah melakukan olahraga atau latihan berat dalam jangka panjang.

Untuk menghindari overtraining ini, sebelumnya kita pun perlu mengenali tanda-tandanya berikut ini :


1.      Kemampuan berlatih yang justru menurun. Tubuh tidak punya cukup waktu untuk memulihkan diri ketika kita berlatih terlalu sering dan terlalu keras.
2.      Perubahan psikologis seperti mudah emosi, tersinggung, depresi, dan kurang konsentrasi merupakan gejala overtraining yang mudah dideteksi.
3.      Penurunan selera makan, mudah letih, insomnia, badan terasa lebih ringkih, dan sakit kepala juga merupakan gejala bahwa kita terlalu berlebihan saat berolahraga atau latihan berat.
4.      Peningkatan detak jantung meski kita dalam keadaan istirahat juga menjadi salah satu tanda yang harus diwaspadai karena overtraining.
5.      Ketidakseimbangan pada hasil tes darah, misalnya terlihat saat kita cedera dan sulit disembuhkan serta rasa nyeri yang tidak normal. Hal ini disebabkan karena kadar besi dalam darah, kadar kalsium dan fosfor, asam urat, cairan elektrolit, nitrogen dalam urin, serta kolesterol dan trigliserida menjadi tidak seimbang akibat overtraining.
6.      Overtraining dapat meningkatkan produksi hormone kortisoldan menurunkan hormone testosterone yang selanjutnya menyebabkan penyusutan massa otot sehingga otot melemah atau mengkerut (muscle wasting).

Intinya adalah jangan memaksakan tubuh kita untuk berolahraga atau latihan terlalu berat. Pastikan waktu istirahat dan asupan makanan kita juga seimbang. Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan tubuh, tetapi ingatlah sesuatu yang berlebihan pasti berujung negatif seperti overtraining ini. (dw)


Sekian dari posting saya kali ini dan Jangan lupa follow teman J

Sunday, August 10, 2014

Fungsi Kesegaran Jasmani


Kesegaran Jasmani mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan seseorang dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil seminar kebugaran jasmani nasional pertama yang dilaksanakan diJakarta pada tahun 1971 dijelaskan bahwa fungsi kebugaran jasmani adalah untuk mengembangkan kekuatan, kemampuan, dan kesanggupan daya kreasi serta daya tahan dari setiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja dalam pembangunan dan pertahanan bangsa dan negara.

Fungsi khusus dari kesegaran jasmani terbagi menjadi tiga golongan sebagai berikut:
a.    Golongan pertama yang berdasarkan pekerjaan
Misalnya kebugaran jasmani bagi olahragawan untuk meningkatkan prestasi, kebugaran jasmani bagi karyawan untuk meningkatkan produktivitas kerja, dan kebugaran jasmani bagi pelajar untuk mempertinggi kemampuan belajar.
b.    Golongan kedua berdasarkan keadaan
Misalnya kebugaran jasmani bagi orang-orang cacat untuk rehabilitasi, dan kebugaran jasmani bagi ibu hamil untuk mempersiapkan diri menghadapi kelahiran.
c.    Golongan ketiga berdasarkan umur
Bagi anak-anak untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, dan kebugaran jasmani bagi orang tua untuk meningkatkan daya tahan tubuh 

Kekuatan otot punggung dan Tungkai


2.1.                  Tujuan
Dimana tujuan dari pengukuran ini adalah agar kita dapat mendefinisikan kekuatan otot tungkai dan otot punggung yang berkontraksi secara maksimal sehingga menghasilkan sejumlah tenaga/gaya/tegangan yang sesuai dengan table norma yang telah di tentukan.
2.2.                  Alat dan Fasilitas
Alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan otot tungkai dan otot  punggung adalah Back-Leg dynamometer.
2.3.                  Fungsi Petugas
Fungsi petugas dalam pengkuran ini adalah:
2.3.1.      Memandu dalam pelaksanaan pengukuran
2.3.2.      Mencatat hasil dari pengukuran
2.4.                  Tata Cara Pengukuran dan Cara Pelaksanaanya
Dalam pengukuran ini kita penulis menggunakan satu alat yakni Back-Leg dynamometer, akan tetapi tata cara pengukuran sangat berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing, antara lain:
2.4.1.      Back dynamometer
a.       Peserta tes melakukan pemanasan- peregangan
b.      Peserta tes berdiri di atas back-leg dynamometer.
c.       Tali rantai pada alat diatur sehinggga sesuai dengan posisi berdiri.
d.      Peserta tes memegang alat dengan posisi lengan lurus ke bawah, punggung membentuk sudut 120o dan pandangan ke depan.
e.       Alat ditarik ke atas dan ke belakang dengan menggunakan kekuatan otot punggung.
f.       Hasil yang tertera pada skala dicatat sebagai skor kekuatan otot punggung.
g.      Peserta tes melakukan pendinginan-perenggangan.
2.4.2.      Leg dynamometer
a.       Peserta tes melakukan pemanasan- peregangan
b.      Peerta tes berdiri di atas back-leg dynamometer.
c.       Tali rantai pada alat diatur sehingga sesuai dengan posisi lutut dibengkokan membentuk sudut 100o (setengah jongkok) denganpunggung tetap tegak lurus.
d.      Rantai diletakan di antara kedua tungkai, tangan memegang alat lurus ke bawah.
e.       Tangkai pegangan ditarik dengan menggunakan kekuatan otot tungkai tanpa bantuan otot lengan dan otot punggung. Arah tarikan ke atas.
f.       Hasil yang tertera pada skala dicatat sebagi skor kekuatan otot tungkai.
g.      Peserta tes melakukan pendinginan-peregangan.
2.5.                  Tabel Norma
Dalam penilaian dalam pengukuran otot tungkai dan otot punggung sudah ada table norma yang mengatur. Norma penilaiannya antara lain:
Back dynamometer

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Putra
>209
177-208
126-176
91-125
<91
Putri
>111
98-110
52-97
39-51
<39

Leg dynamometer

Baik Sekali
Baik
Cukup
Kurang
Kurang Sekali
Putra
>241
214-240
160-213
137-159
<137
Putri
>136
114-135
66-113
49-65
<49
Sumber: Vivian H.hayward PhD. Advenced fitness Assessment and Exercise Prescription, 3nd, ed, Human Kinetics, Mexico, 1998
2.6.                  Hasil Penilaian
Dalam penilaian kekuatan otot tungkai dan otot punggung penulis memakai tiga sempel, dan mendapat hasil sebagai berikut:
Nama Peraga
K. Otot
Dewa Nyoman Wiranata
Indra Suryawan
Putu Adi Wirakesuma
K. Otot Punggung
118
92
45
K. Otot Tungkai
111
59
60


Jadi kalau di sesuaikan dengan table norma diatas dapat di simpulkan sebagi berikut:
a.          Kekuatan Otot Punggung       :Kurang (Wirakesuma dam Suryawan)
Kurang Sekali (Wirakesuma dam Suryawan)
b.         Kekuatan Otot Tungkai          :Kekuatan Otot Tungkai semua peraga sangat

kurang sekali.